Saturday, December 7

Business Trip

Business Trip might be something common for some people. BUT of course not me, a merely university student that is struggling to graduate.

However, I might be so lucky to have an internship at the Office of President's Special Envoy on Millennium Development Goals. Three months of my Internship, I got 2 Business Trips to Bunaken Island, Manado - Sulawesi Utara and Bali.

And now in a few days, I will be going to Padang, Sumatera Barat; Surabaya and Batu, Jawa Timur. I am so grateful that I can have these opportunities. 

I rarely had a chance to visit other cities from I was born. But God surely knows. He has another plans. So instead of my family who took me travel around the places, the office gets me the opportunities.

Although the Business Trips are so short , I am thankful that I can discover new places.



will be visiting 3 cities in 4 days only!


will bring this heavy suitcase!


and will be only the two of us!


Wish me luck!


Thursday, December 5

A sudden notice



Congratulations!

Happy Volunteers Day

A letter from the Office of President's Special Envoy to Pencerah Nusantara 

Teman teman Pencerah Nusantara,


Surat ini mungkin sampai di tangan teman teman menjelang sore. Saat penat merapat, kaki keram, lelah melangkah seharian. Hela nafas pun semakin hari semakin panjang dan berat. Selalu ada titik dimana kita bertanya mengapa kita bersama mengambil jalan ini. Hiruk pikuk riuh sambutan di Jakarta selesai sudah. Gaungnya masih diingat tetapi rasanya beberapa mungkin sudah mulai tidak terasa. Pakaian sudah penuh peluh, alas kaki sudah rompal di sana sini. Padahal lintasan lari kita masih sangat panjang.


Sejak awal kita tahu bahwa kerja keras ini adalah kerelaan yang akan dilalui di lintasan yang tidak ramai dilalui orang. Bumi yang kalian jejak saat ini adalah “halaman belakang” Republik ini, sebagian tidak diminati, sebagian jauh masuk ke daerah terpencil dan perbatasan. Kita juga sadar bahwa iuran kita hanyalah kehadiran, tenaga dan keahlian. Tidak cukup banyak untuk melajukan kapal sarat muatan. Kemungkinan besar juga tidak bisa menyelesaikan segala persoalan.


Tetapi tidak kah kalian merasa langkah kita tidak lagi seberat dahulu? Lambat laun barisan kita merapat, tenaga kita menguat. Lebih dari dua ribu orang hari ini mengirim semangat dari seluruh penjuru negeri. Mereka pernah bersama kalian menyatakan ingin hadir, tetapi hanya kalian yang berkesempatan berangkat. Tiga ribu orang memperhatikan cerita kalian lewat linimasa setiap hari, beberapa diantaranya bangga, beberapa lagi bahkan malu karena belum berbuat apa apa untuk bangsa ini selain menuduh dan mengeluh.


Hadirnya kalian di pelosok itu adalah jawaban bahwa bangsa ini masih ada. Kalian membawa titipan rasa cinta dan kepedulian sesama warga negara yang seringkali tertahan di luasnya jarak yang membentang dari ujung ke ujung republik ini.  Walau karir yang kalian tempuh tidaklah normal dan penuh pertanyaan, perjalanan kalian sungguh penting untuk menjaga harapan.


Teman teman, setiap dari kita memiliki sebuah ruang dalam hati. Ruang ini tidak bisa diisi dengan imbalan atau pujian. Ruang ini dalam hati manusia berbeda ukurannya, bisa luas, bisa juga sempit, padahal dari sinilah rasa bahagia kita berasal.


Dan dalam setiap hitungan hari yang kita lalui di daerah penempatan, tanpa sadar ruang ini membesar. Kita tidak lagi memaki ketika listrik tidak tersedia sepanjang waktu, karena ternyata kebahagiaan tidak terletak disitu. Kita tidak lagi mengeluh ketika harus berjalan jauh atau mengarungi laut luas dengan kapal seadanya, karena ternyata ombak dan jalan mendaki itu justru memberi rasa bahagia. Kita bersabar ketika hanya bisa mengobati dengan peralatan seadanya, karena setelah itu ada tatapan mata penuh syukur dari warga yang kita bantu sehatnya. 

Teman teman Pencerah Nusantara,

Tim Pencerah Nusantara di Teuku Umar hendak menjabat tangan teman teman lebih erat sore ini, bukan untuk mengatakan “selamat bertugas, selamat bekerja keras..”, tetapi untuk  melanggengkan persaudaraan kita bersama dengan berucap “Selamat hari relawan sedunia, ayo kita berjuang bersama sama”


-- 
Tim Pencerah Nusantara
"Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara!"

Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Untuk MDGs
Jl. Teuku Umar No. 10
Jakarta 10350, Indonesia

Sunday, December 1

"It ain't over 'til it's over"

Life starts at the end of 9th inning after 2 outs.


As per results from so many researches, the hours needed to success in their field , is ten thousand hours, they say. The ten-thousand-hour principle. Mozart, Beatles, Steve Jobs, and Kim YunA, too. Their success was not due to prodigious talent or good fortune but due to their tireless hardwork and suffering of ten thousand hours. Perhaps that applies to work, relationship, and love. To finish with achievement, instead of waiting for good fortune or talent, one should put in endless efforts and must go through hardship.

"It ain't over 'til it's over." -Yogi Berra, New York Yankees'

December



A friendly reminder from our Head of Study Program.

May us all can finish what we started on time. 
Students of International Relations Batch 2010 will be graduated on May 10th 2014.
Amen.

Sunday, November 24

Baseball

Love and life perhaps resemble baseball.

Even if you come up against a critical sweep, no matter how hard you try to avoid it, in the end someone has to be victorious for the competition to be over.

One-sided love,
Your heart aches and even if you wrap our mind around it, there's no other way for one-sided love, anyway. Whether you get the love or get dumped heartlessly.
If you want to end the one-sided love, the only way to do it is through confession. It's over only after you confront it.

Love perhaps resembles baseball.

And...
And the world is big and there are a lot of rivals.

Love perhaps resembles baseball.

Of course, there are many one-sided love that couldn't be confessed in this world. Those fools, which know how to escape (from one-sided love) but cannot esape. That's why one-sided love hurts.

응답하라 1994




기다리다

진심으로 나를 사랑 하나를 기다려

Saturday, November 23

슬픈 사랑 이야기

그 이야기는 내 이야기입니다.

그 이야기는 고등학교에서 시작했습니다. 학교에서 한친구를 있었습니다. 그 친구가 내가장 친한 친구입니다. 시간이 지남면 그 친구에게 너무 좋습니다. 그래서 고백했습니다. 근데요, 그친구가 나하테 그냥 친구 보인다.

3년 후에... 내 마음이 아직도 너무 좋습니다. 졸업하기 전에 난 고백했습니다. (도). 도, 친구가 나하테 그냥 친구 보인다. 아참! 나는 왜 이렇게 좋아 요? 무슨 생각있나요?

그레서 대학교에 갔습니다. 우리 만나를 할수가 없습니다. 어레동안 연락을 없습니다. 지금은 3년후에 facebook에서 그친구에 관계를 보인다. 갑자기 눈무를 났습니다. 아직도 그친구에게 좋습니다. 너무 불상한 사랑이야. 내 사랑.